Kesehatan jasmani dan rohani setiap penduduk merupakan bagian yang harus diperjuangan secara proaktif dan reaktif. Kenapa? Karena kesehatan tergolong penting sebagai has asasi manusia - tua, muda dan anak-anak, di kota atau di desa, orang kaya atau orang miskin, pejabat atau rakyat, di laut atau di gunung. Pendek kata kesehatan mestinya diperjuangkan secara sungguh-sungguh. Untuk memperjuangkan kesehatan sebagai hak asasi manusia yang hakiki, negara telah menjadikan kesehatan sebagai prioritas penganggaran negara dan daerah dengan memberi porsi anggaran sebanyak 20%.

Banyak sudah aplikasi perangkat lunak yang diciptakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan penggunanya. Mulai dari meningkatkan produktifitas, komunikasi, pergaulan, keuangan sampai kesehatan. Untuk poin yang terakhir saya sebutkan, nampaknya masih jarang dikembangkan di Indonesia. Entah dirasa kurang menguntungkan atau mungkin memang proses adapatasinya yang sulit. Padahal jika dilihat lebih jauh, aplikasi kesehatan dapat meningkatkan kinerja, efisiensi serta mengedukasi banyak orang tentang informasi kesehatan.

Sebagai contoh kecil, adalah masalah rekam medis dari pasien di rumah sakit. Coba anda bayangkan jika rekam medis ini bisa dilihat oleh dokter, pasien, dan juga staff rumah sakit secara jarak jauh atau bahkan mobile. Jadi di manapun seorang dokter berada, ia dapat mengambil tindakan tanpa harus melihat rekam medis yang ada di komputer rumah sakit terlebih dahulu. Para dokter juga dapat dengan cepat menganalisa keadaan pasien dari output grafik yang bisa diberikan oleh aplikasi tersebut.
Lalu, pasien juga bisa melaporkan perkembangan berat badan, tensi darah, kadar gula, atau hal-hal lain yang dapat dilakukan di rumah melalui sebuah website ataupun aplikasi mobile. Dan kemudian para dokter dapat memantau perkembangan si pasien tersebut. Pasien juga bisa melakukan konsultasi secara online dengan para dokter, tentunya dengan menggunakan kredit poin yang dapat dibayarkan secara online. Menyenangkan sekali jika memang kita memiliki aplikasi seperti ini yang terintegrasi dan bisa diimplementasikan secara nyata di dunia kesehatan.
Di luar Indonesia sendiri sudah mulai dikembangkan aplikasi-aplikasi kesehatan. Mulai dari aplikasi desktop yang digunakan rumah sakit, sampai yang berbentuk web, bahkan ada yang bertemakan social networking. Tidak ketinggalan juga implementasinya di perangkat mobile, semacam smartphone hingga tablet. Kebanyakan orang menyebut aplikasi seperti ini dengan e-health.
Saya sendiri masih belum berhasil mendapatkan contoh-contoh dari e-health yang ada di Indonesia. Tetapi kebetulan saya berhasil mendapatkan beberapa website serta aplikasi mobile yang bertemakan e-health di luar Indonesia. Walaupun saya harus menunggu invitasi dari versi closed beta-nya, tetapi dengan melihat halaman “about” mereka saya berasumsi, aplikasi seperti ini memang layak disebut e-health.
Nah berikut adalah beberapa aplikasi yang saya temukan, baik berupa web site maupun aplikasi mobile:

Withings

Sebuah situs yang menawarkan e-health yang terintegrasi dengan smartphone anda beserta peralatan eksternal lainnya. Di sini pengguna dapat mencatat perkembangan berat badan, tekanan darah dan juga kondisi bayi anda. Aplikasi ini cukup membantu kesadaran si penggunanya untuk memiliki  rekam medis pribadi. Nantinya hasil dari data data tersebut dapat dikirimkan melalui email langsung ke dokter yang diinginkan sebagai bahan konsultasi maupun medical check up. Dengan begitu pengguna diberdayakan dan di edukasi untuk selalu memperhatikan kesehatannya dengan bantuan teknologi.
Website: withings.com

MotherKnows




MotherKnows menargetkan apliaksi web mereka untuk para orang tua. Disini para orang tua dapat membuat catatan medis dari putra putri mereka. Selain itu para orang tua juga bisa menambahkan jadwal imunisasi, golongan darah, riwayat alergi, riwayat pengobatan serta tindakan kesehatan yang pernah dilakukan serta melihat statistik perkembangan berat dan tinggi anak secara cepat. Tidak ketinggalan juga para orang tua dapat mencatat, dokter mana saja yang telah dikunjungi dan lain sebagainya.  Selain dapat diakses melalui web site, MotherKnows juga direncanakan akan memiliki aplikasi mobile.
Website: motherknows.com

Sickweather


Merupakan jejaring sosial dimana para anggotanya melakukan sharing mengenai kondisi kesehatan mereka. Menjadi menarik karena dengan melakukan sharing kondisi kesehatan mereka, maka jika terjadi wabah seperti demam berdarah, diare, atau malaria, anggota yang lain dapat mengetahui hal tersebut melalui fitur pemetaan. Fitur pemetaan ini menampilkan penyakit yang banyak terjadi di suatu daerah berdasarkan dari sharing status tadi. Dari data pemetaan penyakit tersebut, para petugas kesehatan setempat bisa melakukan tindakan pencegahan dengan lebih cepat, tanpa menunggu jatuhnya korban. Di lain pihak, anggota lainnya dapat memeberi saran dan berbagi cara penanggulangannya.
Website: sickweather.com
~
Nah, itulah konsep e-health yang berhasil saya temukan, dan membuka pikiran saya terbuka bahwa kita juga bisa membuat hal-hal semacam itu. Memang mungkin belum bisa mencakup semua kalangan, tetapi jika bisa berhasil maka akan sangat bermanfaat bagi dunia kesehatan di Indonesia. Usaha ini saya rasa haruslah dimulai dari para pengembang aplikasi, dimana e-health ini merupakan pasar yang masih baru dan mungkin agak sulit mencari keuntungan di sini. Hanya saja manfaat yang bisa diberikan ke masyarakat lebih besar jika hanya dibandingkan dengan ukuran keuntungan semata. Jadi bagaimana, ada yang berinisiatif membuat e-health?


bahan bacaan:

www.teknojournal.com

Comments (1)

On 29 November 2018 at 08:17 , Angger Nabagus said...

Apakah pembuangan tinja di tanah bisa mencemari air yang ada di tanah? Sedot WC Probolinggo